Critical
Jurnal Review
“ Hubungan Kesiapan Belajar Siswa
Dengan
Prestasi Belajar ”
Disusun
Oleh :
Fitra
Aulia
Nim
: 2161131013
Reg.
A Pendidikan Bahasa Prancis
Fakultas
Bahasa Dan Seni
Universitas
Negeri Medan
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Setiap individu
selalu mengalami proses belajar dalam kehidupannya, dengan
belajar akan memungkinkan individu untuk mengadakan perubahan di dalam dirinya. Perubahan ini dapat berupa
penguasaan suatu kecakapan tertentu, perubahan sikap, memiliki ilmu pengetahuan
yang berbeda dari sebelum seseorang melakukan proses pembelajaran. Sebagaimana
yang dikemukakan M. Dalyono (1997:48) “belajar merupakan suatu kegiatan untuk
mengadakan perubahan di dalam diri seseorang yaitu: perubahan tingkah laku,
sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya”. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka seseorang harus memiliki kesiapan.
Kesiapan
individu akan membawa individu untuk siap memberikan respon terhadap situasi
yang dihadapi melalui cara sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Slameto
(2010:113) bahwa“kesiapan adalah keseluruhan semua kondisi individu yang
membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu
terhadap situasi tertentu”. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik
dan psikisnya, sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan
kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan individu tersebut dalam
proses pembelajaran. Kesiapan individu sebagai seorang siswa dalam belajar akan
menentukan kualitas proses dan prestasi belajar siswa. Menurut Agoes Soejanto
(1991:5) kesiapan diri siswa sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam
kegiatan belajar. Keberhasilan siswa melakukan kesiapan sebelum mengikuti
pelajaran dapat menentukan kesuksesan siswa dalam belajar, sehingga akan mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Berhasil tidaknya suatu pembelajaran tergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa.
A.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
kelebihan dan kekurangan pada jurnal ?
2. Bagaimana
sistematika penulisan pada jurnal ?
3. Bagaimana
hubungan kesiapan belajar siswa dengan
prestasi belajar ?
B.
TUJUAN
PENULISAN
1. Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan pada jurnal.
2. Untuk
mengetahui sistematika penulisan pada jurnal.
3. Untuk
mengetahui hubungan kesiapan belajar
siswa dengan prestasi belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
IDENTITAS
JURNAL
JURNAL UTAMA
Judul
|
Hubungan Kesiapan Belajar Siswa
Dengan Prestasi Belajar
|
Jurnal
|
Konselor / jurnal ilmiah konseling
|
Download
|
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor
|
Volume Dan Halaman
|
2 dan 27-31
|
Tahun
|
2013
|
Penulis
|
Dessy Mulyani
|
Reviewer
|
Fitra Aulia
|
Tanggal
|
29 Maret 2017
|
JURNAL PEMBANDING
Judul
|
Peran Lingkungan Belajar Dan Kesiapan Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Pati
|
Jurnal
|
Pendidikan fisika
|
Download
|
-
|
Volume Dan Halaman
|
1 dan 136-143
|
Tahun
|
2013
|
Penulis
|
Anisa Widyaningtyas,
Sukarmin, Yohanes Radiyono
|
Judul
|
Studi hubungan kesiapan belajar dengan prestasi
belajar matematika pada anak tunagrahita ringan
|
Jurnal
|
Pendidikan
khusus
|
Download
|
-
|
Volume Dan Halaman
|
- dan 1-11
|
Tahun
|
-
|
Penulis
|
Etika nur
rohmatin
|
Tujuan Penelitian
|
Kesiapan individu akan membawa
individu untuk siap memberikan respon terhadap situasi yang dihadapi melalui
cara sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010:113) bahwa “kesiapan
adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan
respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu”.
Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya, sehingga
untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan
psikis yang saling menunjang kesiapan individu tersebut dalam proses
pembelajaran.. Jadi, Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kesiapan belajar seorang siswa.
|
Subjek Penelitian
|
Penelitian
dilakukan mewawancarai delapan
orang guru mata pelajaran dan tiga orang guru BK di sekolah pada tanggal 22
Oktober 2011 diketahui bahwa tugas tidak dikumpulkan tepat pada waktunya.
Selain itu siswa tidak membuat tugas (PR) yang diberikan di rumah, dengan
alasan lupa. Pada saat proses pembelajaran siswa tidak memperhatikan guru dengan
baik, sehingga mereka tidak mengerti tentang apa yang telah dijelaskan oleh
guru. Tugas/latihan jarang yang diselesaikan dengan benar/ membuat tugas asal
jadi, siswa tidak memiliki buku pelajaran/ catatan, dan sering meminjam buku
kepada teman. Maka dalam hal ini subjek penelitiannya
adalah delapan orang guru mata pelajaran dan tiga orang guru BK.
|
Assessment Data
|
Pada
jurnal ini, data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif korelasional
yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui hubungan antar variable
yaitu : kesiapan
belajar siswa (X) merupakan variabel bebas dan prestasi belajar (Y) merupakan
variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X, XI yang berjumlah
382 dan jumlah sampel sebanyak 79 orang dengan menggunakan teknik proportional
stratified random sampling. Alat pengumpul data berbentuk angket.
Prosedur yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah dengan mengadministrasikan
angket kepada sampel penelitian. Data yang telah terkumpul akan dianalisis
dengan menggunakan teknik persentase dan menggunakan Product Moment
Correlation yang diolah dengan program computer SPSS (Statistical
Product and Service Solution ) relase 17.0 for windows.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa assessment data atau analisis data atau pengolahan data dilakukan
secara deskriptif korelasional.
|
Kata Kunci
|
Readiness;
Learning Achievement
|
Metode Penelitian
|
Langkah yang dilakukan dibagi menjadi
dua tahap yaitu:
a.
Observasi awal, tahap ini bertujuan
untuk mengidentifikasi masalah yang ada diiwarnet, dilakukan melalui
pengamatan selama berada diwarnet. Informasi dari hasil observasi awal adalah
ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa,
waktu dan perasaan.
b.
Observasi tahap II, tahap ini
dilakukan untuk mendapatkan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk
menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku responden, dan untuk
mengevaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu dan melakukan
umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Adapun instrument yang digunakan
mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
-
Penyebaran angket dilakukan secara
bertahap dan disebarkan diwarnet-warnet yang ada di Kelurahan Cempaka Putih,
Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Angket diberikan kepada 100 orang
responden.
-
Pengumpulan data lainnya melalui
wawancara. Dalam kegiatan wawancara ini, penulis mewawancarai sebanyak 6
orang dari 100 responden yang mengisi angket diatas dengan cara perekaman.
Dapat disimpukan bahwa terdapat dua
langkah penelitian yaitu observasi tahap awal dan tahap observasi tahap II,
yakni pada tahap awal hanya sekedar mengetahui ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan.
Sementara pada observasi tahap II dilakukan gambaran realistik dengan
menyebarkan angket dan melakukan wawancara kepada pengunjung warnet.
|
Hasil Penelitian
|
Adapun analisis angket
dan wawancara ditabulasi kedalam tiga karakteristik responden, yaitu yang
berdasarkan jenis kelamin, usia dan jenjang pendidikan. Data yang diperoleh
tentang variabel perkembangan bahasa anak dengan banyaknya butir 15,
diperoleh rentang teoritik 15 dan 60 rentang empirik dengan skor terendah 39
dan skor tertinggi 60, dengan simpang baku 4,61, median 49, mean 49,68, modus
48, banyaknya anak yang diteliti berdasarkan ucapan bahasa yang kurang baik.
Kemudian distribusi frekuensi dan histogram data perkembangan disajikan pada
tabel 4.4.
Data yang diperoleh
dari table online game dengan
sebaran butir 13, diperoleh rentang teoritik antara 13-52, dengan rentang
empiric skor terendah 31 dan skor tertinggi 51, dengan simpang baku 4,66,
median 39,5, mean 40,5, dan modus 39, banyaknya game yang dimainkan anak usia 9-12 tahun. Distribusi frekuensi
dan histogram data online game disajikan pada tabel 4.5. berdasarkan tabel
4.5 dapat dinyatakan bahwa responden paling banyak menjawab frekuensi absolut
tertinggi berada pada kelas interval 38-41 yaitu sebanyak 38 responden atau
38% dari total responden. Frekuensi absolut terendah berada pada rentang
interval 50-53 sebanyak 4 responden atau 4% dari jumlah responden.
Berdasarkan hal diatas
sangat jelas bahwa online game sangat digemari kalangan anak, dengan begitu
tingginya angka hasil penelitian.
|
Kekuatan Penelitian
|
·
Penulisan abstrak telah sesuai
dengan judul yang disajikan.
·
Pada pendahuluan, penulisan latar belakang masalah, rumusan masalah dan
tujuan telah sesuai dengan topic/judul yang akan dibahas/disajikan.
·
Penulisan hipotesis sudah benar.
·
Menuliskan teknik pengumpulan
data.
·
Sudah menjelaskan prosedur
penelitian dan langkah-langkah melakukannya.
·
Teknik penulisan sudah sesuai
yaitu dengan menggunakan italic
atau huruf bercetak miring.
|
Kelemahan Penelitian
|
·
Pada pendahuluan,
penulis tidak menuliskan manfaat dari penelitian yang di buatnya. Seharusnya
penulis menuliskan manfaat dari penelitian pengaruh online game terhadap perkembangan bahasa anak.
·
Penjabaran
mengenai hasil penelitian sulit dipahami, seharusnya penulis menuliskan
cara-cara menghitung mean, median, modus, rentang teoritik dan rentang
empirik.
·
Penulis tidak memberi penjabaran
mengenai apa itu frekuensi absolut dan frekuensi relatif dalam tabel hasil
penelitian. Seharusnya penulis menjabarkan terlebih dahulu apa pengetian dari
frekuensi absolut dan frekuensi relatif.
|
Kesimpulan
|
Dari
hasil peninjauan jurnal ini, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa peran
serta orang tua dalam perkembangan bahasa anak sangatlah penting, orang tua
harus dapat mengendalikan jadwal anak yang harusnya belajar maka belajarlah,
waktunya bermain maka bermainlah. Selain orang tua, guru juga berperan dalam
perkembangan bahasa anak. Guru harus dapat mengenali bagaimana karakter anak
tersebut dan menarik perhatiannya agar mau belajar dengan sungguh-sungguh
tanpa memikirkan gamenya. Selain
itu guru hendaknya membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menarik
sehingga siswa tertarik dengan pelajaran yang sedang berlangsung.
|