Monday 5 March 2018

cjr psikologi pendidikan

Critical Jurnal Review
Hubungan Kesiapan Belajar Siswa Dengan
Prestasi Belajar
 

Disusun Oleh :
Fitra Aulia
Nim : 2161131013
Reg. A Pendidikan Bahasa Prancis


Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Setiap individu selalu mengalami proses belajar dalam kehidupannya, dengan belajar akan memungkinkan individu untuk mengadakan perubahan di dalam dirinya. Perubahan ini dapat berupa penguasaan suatu kecakapan tertentu, perubahan sikap, memiliki ilmu pengetahuan yang berbeda dari sebelum seseorang melakukan proses pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan M. Dalyono (1997:48) “belajar merupakan suatu kegiatan untuk mengadakan perubahan di dalam diri seseorang yaitu: perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya”. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka seseorang harus memiliki kesiapan.
Kesiapan individu akan membawa individu untuk siap memberikan respon terhadap situasi yang dihadapi melalui cara sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010:113) bahwa“kesiapan adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu”. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya, sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan individu tersebut dalam proses pembelajaran. Kesiapan individu sebagai seorang siswa dalam belajar akan menentukan kualitas proses dan prestasi belajar siswa. Menurut Agoes Soejanto (1991:5) kesiapan diri siswa sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam kegiatan belajar. Keberhasilan siswa melakukan kesiapan sebelum mengikuti pelajaran dapat menentukan kesuksesan siswa dalam belajar, sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berhasil tidaknya suatu pembelajaran tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa.






A.    RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah kelebihan dan kekurangan pada jurnal ?
2.      Bagaimana sistematika penulisan pada jurnal ?
3.      Bagaimana hubungan kesiapan belajar siswa dengan prestasi belajar ?


B.     TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada jurnal.
2.      Untuk mengetahui sistematika penulisan pada jurnal.
3.      Untuk mengetahui hubungan kesiapan belajar siswa dengan prestasi belajar.






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    IDENTITAS JURNAL
JURNAL UTAMA
Judul
Hubungan Kesiapan Belajar Siswa
Dengan Prestasi Belajar
Jurnal
Konselor / jurnal ilmiah konseling
Download
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor
Volume Dan Halaman
2 dan 27-31
Tahun
2013
Penulis
Dessy Mulyani
Reviewer
Fitra Aulia
Tanggal
29 Maret 2017

JURNAL PEMBANDING
Judul
Peran Lingkungan Belajar Dan Kesiapan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pati
Jurnal
Pendidikan fisika
Download
-
Volume Dan Halaman
1 dan 136-143
Tahun
2013
Penulis
Anisa Widyaningtyas, Sukarmin, Yohanes Radiyono



Judul
Studi hubungan kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika pada anak tunagrahita ringan
Jurnal
Pendidikan khusus
Download
-
Volume Dan Halaman
-  dan 1-11
Tahun
-
Penulis
Etika nur rohmatin

Tujuan Penelitian
Kesiapan individu akan membawa individu untuk siap memberikan respon terhadap situasi yang dihadapi melalui cara sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010:113) bahwa “kesiapan adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu”. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya, sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan individu tersebut dalam proses pembelajaran.. Jadi, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan belajar seorang siswa.
Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan mewawancarai delapan orang guru mata pelajaran dan tiga orang guru BK di sekolah pada tanggal 22 Oktober 2011 diketahui bahwa tugas tidak dikumpulkan tepat pada waktunya. Selain itu siswa tidak membuat tugas (PR) yang diberikan di rumah, dengan alasan lupa. Pada saat proses pembelajaran siswa tidak memperhatikan guru dengan baik, sehingga mereka tidak mengerti tentang apa yang telah dijelaskan oleh guru. Tugas/latihan jarang yang diselesaikan dengan benar/ membuat tugas asal jadi, siswa tidak memiliki buku pelajaran/ catatan, dan sering meminjam buku kepada teman. Maka dalam hal ini subjek penelitiannya adalah delapan orang guru mata pelajaran dan tiga orang guru BK.
Assessment Data
Pada jurnal ini, data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui hubungan antar variable yaitu : kesiapan belajar siswa (X) merupakan variabel bebas dan prestasi belajar (Y) merupakan variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X, XI yang berjumlah 382 dan jumlah sampel sebanyak 79 orang dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Alat pengumpul data berbentuk angket. Prosedur yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah dengan mengadministrasikan angket kepada sampel penelitian. Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik persentase dan menggunakan Product Moment Correlation yang diolah dengan program computer SPSS (Statistical Product and Service Solution ) relase 17.0 for windows.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa assessment data atau analisis data atau pengolahan data dilakukan secara deskriptif korelasional.
Kata Kunci
Readiness; Learning Achievement
Metode Penelitian
Langkah yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap yaitu:
a.       Observasi awal, tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang ada diiwarnet, dilakukan melalui pengamatan selama berada diwarnet. Informasi dari hasil observasi awal adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan.
b.      Observasi tahap II, tahap ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku responden, dan untuk mengevaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu dan melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Adapun instrument yang digunakan mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
-          Penyebaran angket dilakukan secara bertahap dan disebarkan diwarnet-warnet yang ada di Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Angket diberikan kepada 100 orang responden.
-          Pengumpulan data lainnya melalui wawancara. Dalam kegiatan wawancara ini, penulis mewawancarai sebanyak 6 orang dari 100 responden yang mengisi angket diatas dengan cara perekaman.
Dapat disimpukan bahwa terdapat dua langkah penelitian yaitu observasi tahap awal dan tahap observasi tahap II, yakni pada tahap awal hanya sekedar mengetahui ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan. Sementara pada observasi tahap II dilakukan gambaran realistik dengan menyebarkan angket dan melakukan wawancara kepada pengunjung warnet.
Hasil Penelitian
Adapun analisis angket dan wawancara ditabulasi kedalam tiga karakteristik responden, yaitu yang berdasarkan jenis kelamin, usia dan jenjang pendidikan. Data yang diperoleh tentang variabel perkembangan bahasa anak dengan banyaknya butir 15, diperoleh rentang teoritik 15 dan 60 rentang empirik dengan skor terendah 39 dan skor tertinggi 60, dengan simpang baku 4,61, median 49, mean 49,68, modus 48, banyaknya anak yang diteliti berdasarkan ucapan bahasa yang kurang baik. Kemudian distribusi frekuensi dan histogram data perkembangan disajikan pada tabel 4.4.
Data yang diperoleh dari table online game dengan sebaran butir 13, diperoleh rentang teoritik antara 13-52, dengan rentang empiric skor terendah 31 dan skor tertinggi 51, dengan simpang baku 4,66, median 39,5, mean 40,5, dan modus 39, banyaknya game yang dimainkan anak usia 9-12 tahun. Distribusi frekuensi dan histogram data online game disajikan pada tabel 4.5. berdasarkan tabel 4.5 dapat dinyatakan bahwa responden paling banyak menjawab frekuensi absolut tertinggi berada pada kelas interval 38-41 yaitu sebanyak 38 responden atau 38% dari total responden. Frekuensi absolut terendah berada pada rentang interval 50-53 sebanyak 4 responden atau 4% dari jumlah responden.
Berdasarkan hal diatas sangat jelas bahwa online game sangat digemari kalangan anak, dengan begitu tingginya angka hasil penelitian.
Kekuatan Penelitian
·         Penulisan abstrak telah sesuai dengan judul yang disajikan.
·         Pada pendahuluan, penulisan  latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan telah sesuai dengan topic/judul yang akan dibahas/disajikan.
·         Penulisan hipotesis sudah benar.
·         Menuliskan teknik pengumpulan data.
·         Sudah menjelaskan prosedur penelitian dan langkah-langkah melakukannya.
·         Teknik penulisan sudah sesuai yaitu dengan menggunakan italic atau huruf bercetak miring.
Kelemahan Penelitian
·         Pada pendahuluan, penulis tidak menuliskan manfaat dari penelitian yang di buatnya. Seharusnya penulis menuliskan manfaat dari penelitian pengaruh online game terhadap perkembangan bahasa anak.
·         Penjabaran mengenai hasil penelitian sulit dipahami, seharusnya penulis menuliskan cara-cara menghitung mean, median, modus, rentang teoritik dan rentang empirik.
·         Penulis tidak memberi penjabaran mengenai apa itu frekuensi absolut dan frekuensi relatif dalam tabel hasil penelitian. Seharusnya penulis menjabarkan terlebih dahulu apa pengetian dari frekuensi absolut dan frekuensi relatif.
Kesimpulan
Dari hasil peninjauan jurnal ini, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa peran serta orang tua dalam perkembangan bahasa anak sangatlah penting, orang tua harus dapat mengendalikan jadwal anak yang harusnya belajar maka belajarlah, waktunya bermain maka bermainlah. Selain orang tua, guru juga berperan dalam perkembangan bahasa anak. Guru harus dapat mengenali bagaimana karakter anak tersebut dan menarik perhatiannya agar mau belajar dengan sungguh-sungguh tanpa memikirkan gamenya. Selain itu guru hendaknya membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga siswa tertarik dengan pelajaran yang sedang berlangsung.



cjr psikologi pendidikan

Critical Jurnal Review “ Hubungan Kesiapan Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar ”   ...